Teknik Pembelajaran Tema Rema Hallidayan pada Pembelajaran Menulis

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi oleh peserta didik yang tidak mampu mengorganisasikan atau merangkai data menjadi sebuah tulisan atau teks. Sebagai solusi, penelitian ini menerapkan teknik pembelajaran tema rema Hallidayan. Teknik ini dapat mengarahkan peserta didik untuk melatih menulis berdasarkan kaidah kohesi dan koherensi, serta kreatif. Dalam konteks sosial, bahasa memiliki aturan main bahwa bahasa (teks) ketika disampaikan itu berpola dan bersistem. Dalam kaidah bersistem, sumber daya bahasa memiliki kesempatan yang sama untuk muncul pertama kali. Akan tetapi, kemunculan salah satu bentuk menghalangi kehadiran bentuk lain. Oleh karena itu, peserta didik dapat dengan mudah mengorganisasikan daya bahaya yang akan muncul berikutnya. Selanjutnya dalam kaidah keterpolaan, peserta didik dapat memilih pola pengembangan teks sehingga lebih kreatif. Saragih (2006) mengajukan tiga pola dalam pengembangan paragraf. Selaras dengan itu, penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara. Setelah dikumpulan, data dianalisis dengan pendekatan kualitatif model Milles and Huberman (2014). Penelitian ini menyimpulkan bahwa peserta didik mampu menggunakan dua pola sekaligus dalam teks. Kedua pola tersebut adalah pola tiga dan pola dua. Teks itu pun memenuhi syarat kekohesian sebuah paragraf, baik secara gramatikal maupun leksikal. Secara garatikal, tulisan menggunakan referensi endofora secara anafora. Secara leksikal, terdapat penggunaan repetesi menyeluruh dan bentuk lain.