Penggunaan Lembar Kerja (LKS) Berbasis STEM Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Tuna Netra
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan LKS berbasis STEM mampu melatihkan berpikir kreatif siswa tuna netra. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Dan mengunakan N-gain untuk menghitung peningkatan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah perlakuan. hasil analisis data di atas, bahwa penggunaan LKS berbasis STEM mampu melatihkan berpikir kreatif siswa tuna netra. Sebelum perlakuan kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 59,2% dengan kategori kurang kreatif, setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 76,2% dengan kategori kreatif (Khanafiyah, 2010). Hasil berpikir kreatif seluruh siswa tuna netra pada SLBN Kabupaten Bima, belum termasuk pada kategori sangat kreatif, karena siswa SLBN kabupaten Bima tersebut balum terbiasa dilatih berpikir kretif dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran, apalagi menggunakan prtotype dengan LKS berbasis STEM. Namun jika tinjau dari segi ketercapaian indikator berpikir kreatif, maka siswa sangant kreatif pada indikator fluency (keluasan berpikir atau banyak ide) sebesar 82%. Siswa banyak menyampaikan pendapat dengan mencari tahu tentang susunan dan bentuk tata surya. Mengajukan pertanyaan seperti; Apa yang terjadi jika bumi yang kita tempati ini posisinya paling dekat dengan matahari? Atau jika bumi paling jauh posisinya dari matahari? Mereka tidak hanya sekedar bertanya namun juka langsung menerapkannya dengan menyusun atau mengotak-atik posisi bumi pada prototype tata surya. Selain penggunaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kreatif siswa, juga peneliti mengobservasi hasil aktivitas siswa selama melakukan percobaan menggunakan LKS berbasis STEM. Mengukur kemampuan berpkir kreatif siswa dapat pula dilakukan dengan mendasarkan pada yang dikomunikasikan siswa, secara verba maupun tulisan (Gregor, 2007). Sedangkan Nur M., (2014) menjelaskan bahwa satu-satunya cara agar orang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Penggunaan KLS berbasis STEM bertujuan untuk melatih berpikir kreatif dan sejauh mana peningkatannya setelah diberikan perlukan menggunakan LKS berbasis STEM. Esensi dari tes keterampilan berpikir kreatif adalah untuk melatih bagaimana keluasan dan imajinasi orang dalam menganalisi masalah (Adams, 2005).
References
Depdiknas. 2008. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Materi Pembelajaran dan Pengembangan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: BP Cipta Jaya
Hariyati. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Permbelajaran terhadap Hasil beajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu. E-Journal Geo-Tadulako UNTAD. Tersedia di http://download.portalgaruda.org/article.php?article=275599&val=725&tit le=PENGARUH%20PENGGUNAAN%20MEDIA%20PEMBELAJARA N%20TERHADAP%20HASIL%20BELAJAR%20SISWA%20PADA%2 0MATA%20PELAJARAN%20%20IPS%20TERPADU%20DI%20SMP %20NEGERI%2012%20PALU [diakses 10-08-2017]
Murti , K. E. (2013). Pendidikan Abad 21 Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Untuk Paket Keahlian Desain Interior. Artikel Kurikulum 2013 SMK.
Tri Astari (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Kelas IV. E-Jurnal Pelani. Vol. 9. No. 02. Halaman 150-160. Tersedia di. http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.2050. [diakses 25-08-2019]
Trianto. (2009). Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Ulas, A. H., O. Sevim, & E. Tan. 2012. The Effect of Worksheets Based Upon 5E
Cycle Model on Student Succes in Teaching of Adjectives as Grammatical Components. Social and Behavioral Sciences.
Khanafiyah, S & Rusilowati, A. (2010). Penerapan Pendekatan Modified Free Inquiry sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru dalam Mengembangkan Jenis Eksperimen dan Pemahaman Terhadap Materi Fisika. Jurnal Berkala Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.Vol. 13. No. 2, pp 7-17
Hake. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. (Online). Tersedia http://www.physicsindiana.edu/sdi/Analyzing-Change-Gain.pd. Diakses 17 Desember 2014
Gregor. (2007). Developing Thingking Developing Learning. Poland: Open University Press.
Helmi, F., J. Rokhmat, & J. ‘Ardhuha.2017. Pengaruh Pendekatan Berpikir Kausalitik Ber-Scaffolding Tipe 2B Termodifikasi Berbeantuan LKS terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fluida Dinamis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 3(1): 68-75.
Bybee, R. (2013), The case for STEM education: Challeges and Opportunity, NSTA press; Arlington, Virginia.
Suwarma. R. Irma (2015), Research on Theory and Practice STEM Education mplementation in Japan and Indonesia using Multiple Intelligences Approach, Disertasi program doctor Shizuoka University.
Jones, R. B. 2008. Science, Technology, Engineering dan Math. (Online). Tersedia di http://www.learning.com [diakses 23-01-2017].
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D. 2014. Pengaruh Pembelajaran Terintegrasi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) pada Hasil Belajar Siswa; Studi Meta Analisis. Prosiding Semnas Pensa vi “Peran Literasi Sains” tanggal 20 Desember 2014. Surabaya. Tersedia di https://tantrifisikaku.files.wordpress.com/2015/07/e09_makalah-tantrimayasari.pdf. [diakses 27-08-2019]
Syukri, M., Lilia H., T. Subahan M. M. 2013. Pendidikan STEM dalam Entrepreneurial Science Thinking “ESciT”: Satu Perkongsian Pengalaman dari UKM untuk Aceh. Proceedings of the Aceh Development Internasional Conference 2013 Volume 1. Academy of Ismalic Studies, University of Malaya, Malaysia. Tersedia di https://www.academia.edu/28202744/Pendidikan_STEM_dalam_Entrepre neurial_Science_Thinking_ESciT_Satu_Perkongsian_Pengalaman_dari_UKM_untuk_ACEH [diakses 25-08-2019]
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Afriana, J., Anna Permanasari & Any Fitriani (2016). Penerapan Project Based Learning Terintegrasi STEM untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Ditinjau dari Gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. 2. No. 2. 202 – 212. http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi. [diakses 24-08-2019]
Irma Rahma Suwarma, Puji Astuti, Endah Nur Endah, (2015). Balloon Powered Car Sebagai Media Pembelajaran IPA Berbasis STEM (Scince, Technology, Engineering, and Mathematics). Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
Dennis, K. & Filasaime, (2008). Menguak Rahasia bepikir Kritis dan Kreatif. Jakarta; Prestasi Pustakaraya.
Adams K. (2005) The Sources of Innovation and Creativity. National Center on Education and the Economy (NCEE)
Sarnita F., Ainun Fitria & Widia. (2019). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model PBL Berbasis STEM untuk Melatih Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Tuna Netra. Jurnal Pendidikan MIPA. Vol. 9. No. 1. pp. 38-44.
Tinedi, V, Djamas D., Ratnawulan.(2015). Pengaruh LKS dalam Strategi Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kompetensi Siswa VII SMP Adabiah Kota Padang. Pilar of Physic Education Vol.5, 17-24.
Eragamreddy, N. (2013). “Teaching Creative Thinking Skills”. International Journal of English Language & Translation Studies. Vol.1 No.2, pp. 124-145.
Nur, M. (2014). Berpikir Kreatif. Surabaya: Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi UNESA.
Sternberg, R. J. (2012). “The Nature of Creativity”. Creativity Research Journal. Vol.18 No.1, pp. 87–98.
Ayu Budi Lestari, D., Budi Astuti & Teguh Darsono (2018). Implementasi LKS dengan Pendekatan STEM, (Science, Technology, Engineering And Mathematics) untuk Meningkatkan Kemampuan Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol. 4 No. 2. pp. 222-227
Salirawati, D. (2009). Pembelajaran IPA Terpadu untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Prodi IPA pada tanggal 15 Agustus 2009. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pembljrn%20IPA%20Terpadu%20 utk%20Kreativitas%20Siswa_0.doc [diakses 26-08-2019].
Copyright (c) 2019 Seminar Nasional Taman Siswa Bima
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.